Secara umum, semakin kompleks suatu
fenomena, semakin kompleks pula alat (dalam hal ini jenis matematika) yang
melalui berbagai perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu untuk
mendapatkan atau sekedar mendekati solusi eksak seakurat-akuratnya.
Jadi tingkat kesulitan suatu jenis
atau cabang matematika bukan disebabkan oleh jenis atau cabang matematika itu
sendiri, tetapi disebabkan oleh sulit dan kompleksnya fenomena yang solusinya
diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis
atau cabang matematika tersebut.
Sebaliknya berbagai fenomena fisik
yg mudah di amati, misalnya jumlah penduduk di seluruh Indonesia, tak
memerlukan jenis atau cabang matematika yang canggih. Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk mencari solusi
(jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.
Sumber : Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar